Selamat Datang Di Blog Syawaluddin Nainggolan
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Syawaluddin Nainggolan,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Makalah Ilmu sosial dasar (ISD)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Ilmu sosial dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah–masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang terjadi di dalam warga Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmusosial(seperti Geografi, Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan membentuk ciri –ciri kepribadian yang diharap kan dari seorang mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia–manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.
ISD juga merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar. Pengenalan dan pemahaman ISD menjadi penting supaya tujuan yang melatabelakangi munculnya ilmu ini tidak sekedar menjadi harapan tanpa hasil. Oleh karena itu penyusun berkeinginan untuk membahas latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dari Ilmu Sosial Dasar, serta masalah sosial yang masih terkait dengan lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar.

1.2       Rumusan Masalah
1.        Bagaimana perkembangan sosial dan kebudayaan Indonesia?
2.        Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial budaya di Indonesia?
3.        Dalam hal apa saja sosial dan budaya Indonesia mengalami perkembangan?
 1.3      Tujuan Penulisan
1.        Yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah hal-hal sebagai berikut:
2.        Menjelaskan bagaimana perkembangan sosial dan kebudayaan Indonesia?
3.        Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial budaya di Indonesia
4.        Mengetahui hal-hal sosial dan budaya Indonesia apa saja yang mengalami perkembangan

1.4       Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode penulisan yaitu metode literatur atau kepustakaaan maksudnya kami menggunakan studi kepustakaan dari berbagai literatur berupa media elektronik.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Ilmu Budaya Dasa
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.           Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas
2.            Ilmu-ilmu sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.           Pengetahuan budaya ( The humanities )
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran  dan   kepekaan  dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

2.2       Perlunya Mempelajari Ilmu Budaya Dasar Bagi Mahasiswa
Dalam perkembangan zaman yang semakin cepat dan rumit ini, mahasiswa telah mengalami pergeseran nilai-nilai dan norma yang mungkin sekali dapat membuatnya masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.
Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Sehingga perlu bagi mahasiswa untuk mempelajari ilmu budaya dasar yang akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Dengan Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar yang tidak lain merupakan usaha untuk dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi Ilmu Budaya Dasar (IBD) semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri, Sehingga Mahasiswa dapat menjadi Manusia yang berbudaya.
Mahasiswa sebagai manusia yang berbudaya tidak lain adalah mahasiswa yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-menerus.  Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar hasil dari pendidikanyang telah didapat, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dan dijalankan didalam masyarakat.

2.3       Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.             Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.             Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.             Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4.             Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal pengetahuan akademis yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.



2.4       Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokokN bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
a.              Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b.             Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.

2.5       Perbedaan Antar Pengetahuan Budaya Dan Ilmu Budaya Dasar
Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti   kenyataan  -  kenyataan   yang   bersifat    manusiawi.  Untuk mengkaji hal ini digunakan  metode  pengungkapan   peristiwa  -peristiwa  dan  kenyataan – kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti . Sedangkan   ilmu   budaya   dasar   (Basic Humanities)  adalah   usaha   yang diharapkan   dapat   memberikan   pengetahuan  dasar  dan  pengertian  umum  tentang konsep  -konsep   yang  dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan   kebudayaan.  
Pengertian Ilmu Budaya Dasar(IBD) IBD adalah pengetahuan yang  diharapkandapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum   tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalahmanusia  dan  kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia   sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasaldari bahasa latin   humnus yang artinya manusia,   berbudaya   dan   halus.
Dengan   mempelajari   tentanghumanities diharapkanseseorang   akan   bias
Menjadi   lebih   manusiawi, lebih berbudaya dan lebih   halus.   Dengan demikian bisa   dikatakan   bahwa   the  humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus ataumanusia berbudaya. Agar manusia menjadihumanus mereka   harus   mempelajari   ilmu , Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha  sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.   Sedangkan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

2.6       Konsep Budaya Dalam Seni Rupa
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudannya itu merupakan wadah pembabaran idea yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seluruh pancaindra kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya yang bersifat lahiriah itu untuk seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta idea yang melatar belakangi kehadirannya.
Maka dalam mengadakan pendekatan terhadap karya seni rupa kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani yang berarti Terasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata Yunani berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni itu, baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa kini dari daerah yang sama atau berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk memahaminya. Memang, pada dasarnya manusia bersifat sukar memahami manusia lainnya, termasuk bersifat sukar menerima karya seni bentuk-bentuk asing.
Pemahaman terhadap karya seni bentuk-bentuk asing seperti karya seni rupa prmitif atau karya seni rupa kuno, bahkan juga terhadap karya seni rupa modern tidaklah mudah, Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern yang bahkan merupakan ciri khasnya, ialah kreativitas. Dari sebuah perkataan ini tercantumlah beberapa sifat yang merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu untuk menghindarkan istilah modern yang bermuka banyak itu tadi, ada yang menamai seni modern itu dengan “seni kreatif”

2.7       Beberapa Gaya, Corak, Atau Isme Seni Rupa.
Di awal telah di singgung, bahwa kelahiran karya-karya seni rupa yang berbeda-beda pada tiap-tiap jaman dikarenakan masing-masing jaman itu mcmiliki aliran-aliran pikiran yang berbeda-beda. Masing-masing jaman melahirkan karya-karya seni rupa dengan ciri-cirinya masing-masing. Ada kalanya pada satu jaman lahir aliran-aliran pikiran yang berbeda-beda, sehingga melahirkan pula corak karya seni rupa yang berbeda.Jadi yang dimaksud dengan gaya dalam seni rupa adalah corak atau isme yang dikarenakan aliran-aliran pikiran yang mendorong atau melatarbelakangi kelahiran karya scni rupa itu.
Karena adanya perbedaan-perbedaan konsepsi pikiran dari masing-masing jaman, maka masing-masing jaman melahirkan kesenian yang mempunyai ciri-ciri yang khusus. Adanya bermacam gaya, corak atau isme.itu mempunyai pesona-pesona sendiri yang khusus dan khas. Di samping itu, tiap-tiap aliran corak, gaya atau isme itu mempunyai tujuan tertentu atau fungsi sendiri-sendiri. Atau tiap-tiap aliran itu mempunyai cita-cita seni sen­diri, sesuai dengan pikiran jamannya.
Karena cila-cita seni itu berbeda-beda, yang satu ke arah kemanusiaan, yang satunya kc arah ke Tuhanan dan sebagainya, maka karya-karya seni itu memperlihatkan wujud yang berbeda-beda. Namun demikian kesenian mempunyai aspek-aspek persamaan Kesenian Primitif Kesenian primitif kesederhanaannya menimbulkan kesan yang mengagumkan. Kesenian primitif tidak di buat atas dasar sadar artistik tetapi dibuat atas dasar sadar magis.
Benda yang dibuat tidak ditujukan sama sekali untuk benda seni yang menarik (artistik), tapi sebagai benda sakti. Contoh : patung-patung suku Asmat dari Irian sungguh menarik pesona seni orang-orang modern, meskipun karya-karya itu tidak memiliki keindahan menurut pesona seni klasik. Kita sering keliru menilai suatu karya seni dan menilai tidak dari karya seni itu sendiri pada jamannya, melainkan dengan kriteria dari luar jaman karya seni itu. Biasanya kita menggunakan ukuran masa kini atau masa klasik untuk menilai karya seni primitif. Gaya klasik semula dimaksudkan ialah kesenian Yunani kuno.
Di Barat romantik berkembang pada bagian akhir abad ke 18 atau pada permulaan abad ke 19, bersamaan dengan aliran neo-klasik. Neo-klasik adalah aliran yang berorientasi pada kebenaran dan keindahan Racoco yang berkembang di Perancis pada pertcngahan abad ke 18.
 Contoh karya neo-klasik adalah karya-karya Jaques Louis David yang menunjukkan adanya kemahiran dalam anatomi dan kctclitian dalam membuat lipatan-lipatan kain serta penyusunan figur-figur secara scimbang. Perbedaannya dengan corak Barok nampak jelas.
Gaya Barok titik berat di segala jurusan, tidak ada keseimbangan synetris. Warna dan sinar kontras dan serba bergerak. Ukuran tafril serba besar. Sedangkan seni klasik, titik berat pada tengah-tengah lukisan, seimbang dan symetris. Karya korevoor dan Hesseling adalah salah satu contoh gaya Barok yang memperlihatkan bermacam-macam efek yang bergerak dengan kontras yang kuat sekali.
Sesudah gaya romantik, berturut-turut timbul realisme, impresionisme dan ekspresionesme. Realisme dibedakan dengan naturalisme. Realisme tidak seperti halnya romantik yang hanyut pada emosi individual, melainkan tingkah laku di dunia pada umumnya. Jadi terletak pada arah kebenaran umum dalam hal ini kehidupan sosial. Di Barat karya Daumier adalah contoh yang baik unluk gaya realisme. Dan di Indonesia kita dapat menunjuk karya-karya Henk Ngantung yang menggambarkan kchidupan para petani buruh dan nelayan dari tingkat kelompok sosial bawah.

2.8         Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
2.8.1      Pengertian Kesusantraan
              Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ,semua yang berkaitan dengan  prefiksu ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai   medium.
Jadi dapat disimpulkan Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

2.8.2    Pengertian Imu Budaya
            Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.

2.9       Hubungan Sastra Dan Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra, seni dengan ilmu budaya dasar untuk mengetahui pengetahuan budaya ( the humanities ) sastra disni digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu untuk menjadi lebih humanus demikian, musik, seni rupa, dan sebagainnya

2.10 Kebudayaan Di Indonesia Menurut Pandangan Kami Sebagai Mahasiswa.
Menurut KHAIRUDDIN.
Budaya Indonesia saat ini cukup memprihatinkan karena budaya-budaya asli Indonesia yang telah melekat dalam diri bangsa Indonesia kini telah memudar karena masuknya budaya barat (Westernisasi). Indonesia yang terkenal akan budayanya yang beragam kini hanya menjadi sebuah negeri yang penuh dengan budaya barat yang menghancurkan budaya-budaya negeri tercinta ini. Teknologi yang semakin canggih membuat budaya Indonesia semakin hilang karena warga Negara Indonesia sebagian besar telah menggunakan teknologi untuk sehari-hari sehingga melupakan budaya kita sendiri, bahkan beberapa orang jika ditanya mengenai budaya kita sendiri merasa bingung untuk menjawabnya karena tidak tau apa budaya sendiri Oleh sebab itu, kita perlu melestarikan budaya kita sendiri agar tidak diclaim oleh Negara lain dan juga tidak dilupakan oleh bangsa sendiri. Indonesia ini kaya akan budayanya dan tidak akan pernah hilang jika warga   

Menurut FAISAL WAHAB.
Menurut saya perkembangan budaya di indonesia ini semakin lama semakin maju dan semakin baik, soalnya budaya sampai sekarang ini masih di lestarikan bahkan sampai sekarang ini budaya di pakai pada jaman modern.
ditambah lagi sekarang teknologi semakin canggih tapi budaya di indonesia tetap kentel di pakai sekarang ini. Negara indonesia adalah  negara yg kaya akan kebudayaan dari mulai tarian , musik, adat, bahasa, laut, pulau dan lain sebagainya.
Kita seharusnya bangga, dengan ini kita bisa menarik peminat touris asing yang pergi ke indonesia  Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang tidak bisa diragukan lagi dari mulai dari pulau,bahsa ,adat,tarian musik dan lain sebagainya.
 Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau. Bangsa kita juga memiliki kurang lebih 742 bahasa daerah, 33 pakaian adat dan ratusan tarian adat,. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang harus kita syukuri dan lestarikan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Namun pada saat ini kebudayaan nasional Indonesia semakin hilang dan ditinggalkan. Bahkan mayoritas masyarakat Indonesia pun kurang mencintai kebudayaannya sendiri dan lebih menyukai budaya negara lain seperti dulu gotong royong antar tetangga, saling sapa adalah  tradisi masyarakat kita di Indonesia, tapi sekarang hal ini sudah mulai banyak ditinggalkan misalnya lg yang Contohnya saja para remaja yang lebih gemar  menonton drama Korea, mengikuti trend baju ,tarian  dibanding baju, tarian-tarian yang ada di Indonesia.



Menurut USMSN AZMI.
Budaya Indonesia sangatlah banyak dan beragam , tetapi dewasa ini budaya Indonesia sudah mulai dilupakan. Padahal kekayaan kebudayaan kita tersebut memiliki daya tarik bagi wisatawan manca negara . Bahkan ada yang sampai mengklaim budaya kita yaitu Malaysia. Sudah berkali-kali Malaysia mengklaim kebudayaan yang ada di negara kita, seperti Reog Ponorogo ,beberapa motif batik, alat musik tradisional “Angklung”,  lagu daerah “Rasa Sayange”,  dan juga yang baru-baru ini yang hampir kecolongan adalah tarian daerah Bali yaitu “Tari Pendet”. Dan yang paling menyedihkan, bukan hanya diklaim saja tapi sudah ada yang dipatenkan. Oleh karna itu mari kita jaga budaya kita agar tidak diclaim oleh bangsa asing lagi karena budaya kita adalah jati diri kita bangsa Indonseia.





















BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
·         Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
·         Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
·         Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.





















DAFTAR PUSTAKA

http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html
http://tugas-mrhanz25.blogspot.com/2011/02/manusia-sebagai-makhluk-budaya.html
http://rizagustia.wordpress.com/2011/05/22/manusia-sebagai-makhluk-budaya/
dimazmarham.blogspot.com
Widoyo Nugroho, Ilmu Budaya Dasar; Gunadarma, Jakarta. 1996.
Muhamad Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar Agung, Jakarta, 1990.
Hilman Jihadi ,  hart94isd.blogspot.com, Ilmu budaya        dasar,jakarta,2012


Enter your email address to get update from Syawaluddin Nainggolan.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2013. Artikel Bagus - All Rights Reserved | Template Created by Syawaluddin Nainggolan Proudly powered by Syawaluddin