Hadis abu hurairah, riwayat muslim rasulullah Saw bersabda
Seorang muslim yang baik adalah seorang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.
Jangan mudah melontakan kata yang bisa membuat hati seseorang sakit karena terkadang yang menurutmu biasa saja atau itu hanya sebuah lelucon dan candaan. Kamu tidak pernah tau perasaan seseorang itu bagaimana, oleh sebab itu jaga lisanmu.
Berhati-hatilah dalam berbicara, jangan sampai melukai hati siapapun, alangkah baiknya fikir dahulu sebelum mengatakan sesuatu takut menyinggung dan menyakiti hati orang lain.
Sekali kamu menyakiti dengan ucapanmu dengan ucapanmu, mungkin ia bisa memaafkanmu tetapi dia selamanya tidak akan pernah lupa apa yang dikatakan olehmu. Ia akan tetap mengingat bagaimana kamu mengucapkan kalimat itu sehingga bisa melukai hatinya.
Sekali kamu salah dalam berkata maka ucapanmu tidak bisa ditarik kembali maka berhati-hatilah jangan sampai melukai hati orang lain karena memaafkan itu tidak mudah apalagi melupakannya.
Jangan asal ceplas ceplos kalau kamu ingin berbicara dengan siapapun jika kamu ingin berbicara maka sebelum mengatakannya kamu harus berfikir dulu, kira-kira yang aku katakan sama dia nyakitin hatinya apa nggak, atau kira-kira dia tersinggung apa nggak.
Seharusnya jika seseorang mampu berfikir seperti itu, tidak aka nada orang yang merasa sakit hati dan merasa tersinggung hanya karena sebuah kata-kata saja.
Jangan kamu kira ucapanmu itu hanya akan menyakiti orang lain saja bahkan jika kamu salah dalam berbicara maka ucapanmu itu bakal balik kepadamu dan melukai orang dirimu sendiri.
Tidak hanya pedang yang mampu menebas seseorang bahkan lidah yang modelnya lentur saja tanpa tulang bisa menebas orang lain bahkan ia bisa membunuh dirimu sendiri maka sebelum membahayakan diri sendiri berhati-hatilah dalam menjaga lisan
Memang masalah yang berhubungan dengan sesuatu yang keluar dari bibir (mulut) bisa menimbulkan dua perkara: menyenangkan dan tidak menyenangkan. Sesuatu yang diucapkan boleh jadi akan membuat orang tidak senang. Walaupun kulit tidak terluka tetapi lebih dalam daripada itu, yang luka adalah hati. Begitu juga jika ucapan yang menyenangkan dilontarkan, maka hati yang mendengar juga akan tertawa.
Dalam keseharian sering kita tanpa sengaja mengucakan hal-hal yang membuat lawan bicara kita tidak sengang. Tetapi, secara fisik ia tidak kekurangan apa-apa, namun secara non fisik ia telah memendam dari apa yang kita omongkan tersebut.
Tidak heran jika ada mengatakan “mulutmu harimaumu” ini adalah salah ucapankan yang kita lontarkan akan membawa kecelakaan bagi diri sendiri
Dalam konteks ucapan, hari-hari belakangan ini kita akan mendengar ucapan-ucapan yang mempromosikan dirinya. Lewat ucapan-ucapan itu mereka berjanji untuk berbuat lebih banyak lagi bagi masyarakat. Tidak jarang ucapan tersebut dipenuhi dengan beribu janji.