BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
menjalankan roda organisasi, manusia merupakan unsur yang terpenting
dibandingkan dengan alat produksi lainnya, seperti modal, sarana kerja,
mesin-mesin, bahan mentah, bahan baku, perangkat lunak dan lain sebagainya.
Mengingat bahwa unsur manusia merupakan unsur yang terpenting, maka
pemeliharaan hubungan dengan karyawan yang kontinue dan serasi dalam setiap
organisasi menjadi sangat penting.
Menurunnya
semangat kerja karyawan adalah masalah yang umum yang dapat terjadi pada setiap
perusahaan, baik industri maupun organisasi. Jika tidak ada penanganan yang
serius dan perhatian lebih lanjut, hal tersebut dapat menjadi bom waktu karena
langsung atau tidak langsung dapat menurunkan performa perusahaan secara
operasional bahkan fungsional. Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut
maka pemeliharaan karyawan dalam suatu organsasi memang sangatlah penting.
Pemeliharaan tenaga kerja tidak lepas dari campur tangan manajer. Jika
pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan
menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian
karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti
untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
arti penting pemeliharaan bagi sumber daya manusia?
2. Metode-metode
apa saja yang digunakan dalam pemeliharaan sumber daya manusia?
3. Jelaskan
pengertian dan program kesejahteraan bagi sumber daya manusia?
4. Bagaiaman
cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja pada sumber daya
manusia yang ada?
5. Bagaimana
hubungan industri parsial dalam pemeliharaan sumber daya manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Pemeliharaan SDM
Edwin B. Flippo. The maintenance function of personnel is concerned
primarily eith preserving the physical, mental, and emotional condition of
employees. Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi fisik, mental,
dan emosi karyawan. (MSDM, Hasibuan:179).
Hasibuan.
Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik,
mental, dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
menunujang tercapainya tujuan perusahaan.
Berdasarkan
pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa Pemeliharaan adalah:suatu kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk menjaga karyawannya dan mempertahankan kondisi
fisik dan jiwa tenaga kerjanya dalam melakukan pekerjaannya.
Pemeliharaan
SDM disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk mempertahankan
stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya dalam perusahaan. Untuk memelihara
stamina tenaga kerja maka perlu dilakukan usaha perlindungan fisik, jiwa dan
raga para karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan. Upaya pemeliharaan ini
perlu dilakukan terus menerus karena SDM yang kurang mendapat perhatian dan
pemeliharaan dari perusahaan akan menimbulkan masalah, semangat kerja dan
prestasi karyawan akan merosot, loyalitas karyawan menurun. Jika hal ini
terjadi maka akan berakibat pada tingginya tingkat kemangkiran (bolos)
karyawan. Oleh karena itulah, suatu perusahaan yang ingin berkembang harus
melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang bekerja diperusahaan. Karena
pemeliharaan karyawan erat hubungannya dengan tingkat produktivitas karyawan
terhadap suatu perusahaan.
2.1.1 Tujuan Pemeliharaan SDM
Berikut
ini adalah beberapa tujuan pemeliharaan sumber daya manusia pada perusahaan.
1.
Untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2.
Meningkatkan
disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
3.
Meningkatkan
loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
4.
Memberikan
ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
5.
Meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
6.
Memperbaiki
kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
7.
Mengurangi
konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
8.
Mengefektifkan
pengadaan karyawan.
2.1.2 Asas-Asas Pemiliharaan SDM
1.
Asas
Manfaat dan Efesiensi
Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan
manfaat yang optimal bagi perusahaan dan karyawan.Pemeliharaan ini hendaknya
meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam
mencapai tujuan.Asas ini harus deprogram dengan baik supaya tidak sia-sia.
2.
Asas
Kebutuhan dan Kepuasan
Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menja
didasar program pemeliharaan karyawan.Asas ini penting supaya tujuan
pemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja
secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.
3.
Asas
Keadilan dan Kelayakan
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program
pemeliharaan karyawan. Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan
ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin,
kerjasama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan asa sini diharapkan tujuan
pemberian pemeliharaan akan tercapai.
4.
Asas
Peraturan Legal
Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari
undang-undang, Keppres, dan keputusan mentri harus dijadikan asas program
pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik dan
intervensi serikat buruh dan pemerintah.
5.
Asas
Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program
pemeliharaan kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan
pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.
Dalam
pemeliharaan dibutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pemilihan metode yang
tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya
tujuan organisasi perusahaan.Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang
sesuai dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan keamanan,
kesehatan, dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan metode yang efektif dan
efesien supaya tercapai manfaat yang optimal.
2.2 Metode-Metode Pemeliharaan SDM
Pemilihan
metode yang tepat bertujuan agar pelaksanaannya efektif dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi suatu perusahaan. Menurut Hasibuan dalam
bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, manajer seharusnya
menerapkan metode yang sesuai dan efektif dalam melakukan tugas-tugasnya.
Adapun metode-metode pemeliharaan antara lain:
1.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Dalam menyampaikan
informasi komunikasi sangat diperlukan. Komunikasi berfungsi untuk instructive,
informative, influencing, dan evaluative. Komunikasi disebut efektif
jika informasi disampaikan secara singkat, jelas, dapat dipahami, dan
dilaksanakan sama dnegan maksud komunikator. Melalui komunikasi yang baik dan
efektif, maka permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan dapat
diselesaikan. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui rapat dan
musyawarah. Jadi, komunikasi sangat penting untuk menciptakan pemeliharaan
karyawan dalam perusahaan.
2.
Insentif
Menurut Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya
Manusia”, insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan
tertentu berdasarakan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan
produktivitas kerjanya. Adapun jenis insentif dalam buku Hasibuan terbagi atas
dua yaitu:
Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah
material atau non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas
prestasi standar.
Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi standar.
Selain jenis-jenisnya, Insentif juga memiliki
bentuk-bentuk insentif antara lain:
a.
Non
material insentif, adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan
berbentuk penghargaan atau pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya. Misalnya
piagam, piala, medali.
b.
Sosial
insentif, adalah daya perangsang yang diberikan pada karyawan berdasarkan
prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan atau naik haji.
c.
Material
insentif, adalah daya perangsang yang diberikan pada karyawan berdasarkan
prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. material insentif ini bernilai
ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
Pemberian
insentif yang adil dan terbuka akan menciptakan pemeliharaan yang baik dan
selaras, sehingga loyalitas dan semangat kerja karyawan akan meningkat dan
absensi serta tingkat keluar-masuk karyawan akan menurun. Jadi, pemberian
insentif sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.
2.3 Program Kesejahteraan
Menurut
Hasibuan dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”, kesejahteraan karyawan
adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang dierikan
berdasarkan lebijaksanaan. Kesejaheraan yang diberikan sangatlah berarti
dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta
keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat
kerja, dedikasi, disiplin, dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan
sehingga labour turnover relatif rendah.
2.3.1 Tujuan Kesejahteraan
Pemberian
kesejahteraan ini bertujuan mendorong agar tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah.
Tujuan pemberian kesejahteraan antara lain ;
1.
Untuk
meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan.
2.
Memberikan
ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya.
3.
Memotivasi
gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan.
4.
Menurunkan
tingkat absensi dan turn-over karyawan.
5.
Menciptakan
lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
6.
Membantu
lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai kerjaan.
7.
Memelihara
kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8.
Mengefektifkan
pengadaan karyawan.
9.
Membantu
membantu melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia
Indonesia.
10.
Mengurangi
kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
11.
Meningkatkan
status sosial karyawan beserta keluarganya.
2.3.2 Jenis-Jenis Kesejahteraan
Jenis-jenis
kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan nonfinansial yang bersifat
ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Jenis kesejahteraan yang
akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan beserta keluarganya. Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus
hati-hati, bukan secara emosional atau asal-asalan.
Berikut
Jenis Kesejahteraan Karyawan yang biasa diberikan perusahaan kepada
karyawannya.
Ekonomis:
·
Uang Pensiun
·
Uang Makan
·
Uang Transportasi
·
Uang Lebaran/Hari Raya
·
Bonus
·
Uang Duka Kematian
·
Pakaian Dinas
·
Uang Pengobatan
Fasilitas:
·
Mushala/Tempat
Ibadah
·
kafetaria
·
olahraga
·
kesenian
·
pendidikan
·
cuti
·
koprasi/toko
·
izin
Pelayanan :
·
puskesmas/dokter
·
jemputan
karyawan
·
penitipan
bayi
·
bantuan
hukum
·
penasihat
keuangan
·
asuransi
·
kredit
rumah
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan
dan kesehatan kerja memiliki arti yang penting baik bagi perusahaan, terlebih
karyawannya. Hal ini harus di tanamkan dalam diri masing-masing karyawan
melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari perusahaan. Kesadaran akan
keselamatan dan kesehatan kerja membantu terwujudnya pemeliharaan karyawan yag
baik. Apabila tidak ada perhatian dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka
kemungkinan akan menambah tingkat terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat
menurunkan tingkat produksi. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
2.4.1 Pemeliharaan Keamanan Kerja SDM
Pemeliharaan
keamanan kerja SDM itu perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, dengan sasaran
agar SDM dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dapat berjalan lancer, dan
terlindungi dari hal-hal yang dapat mengancam baik fisik maupun jiwanya. Bila
keamanan dan keselamatan kerja karyawan tidak terjamin dalam suatu perusahaan,
maka akan dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan kedua belah pihak, baik
karyawan maupun perusahaan. Dipihak karyawan akn timbul keraguan, kekhawatiran
dalam melaksanakan tugas, karena mereka merasa tidak mendapatkan perlindungan
keamanan dan keselamatan kerjanya. Sebaliknya dipihak perusahaan, bila terjadi
kecelakaan dalam perusahaan akan menyebabkan kerugian dan resiko berhentinya
kegiatan produksi perusahaan. Pada umumnya ada beberapa faktor yang mendorong
suatu perusahaan perlu melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja
antara lain:
a.
Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah manusia biasa
bukan hanya sebagai alat produksi tetapi juga merupakan asset perusahaan. Oleh
sebab itu, program pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja ini seharusnya
didorong oleh rasa belas kasihan sesama makhluk yaitu rasa kemanusiaan.
Sehingga para karyawan terhindar dari segala malapetaka dan marabahaya dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
b.
Peraturan
Pemerintah
Suatu Perusahaan bertujuan agar produknya itu dapat
dipakai atau digunakan oleh masyarakat. Oleh sebab itu keberadaannya perlu
diatur melalui berbagai mekanisme peraturan perundang-undangan yang ada. Salah
satu undang-undangyang mengatur keamanan dan keselamatan kerja adalah UU No.1
Tahun 1970 yang termuat dalam lembaran Negara No.1 Tahun 1970.
c.
Ekonomi
Untung rugi dalam pemeliharaan keamanan dan keselamatan
kermerupakan kerja pendorong terkuat dalam suatu perusahaan. Hal ini dapat
dipahami bahwa suatu perusahaan dalam kegiatannya akan selalu bergerak
menurut pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Dengan pelaksanaan pemeliharaan
oleh perusahaan maka perusahaan itu harus mengeluarkan biaya yang banyak. Namun
biaya yang dikeluarkan akan lebih besar jika terjadi kecelakaan kerja terhadap
karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan yang melakukan pemeliharaan keamanan dan
keselamatan kerja dapat berhemat karena biaya pemulihan akibat kecelakaan dapat
diperkecil.
2.4.2 Pemeliharaan Kesehatan Kerja SDM
Sasaran Pemeliharaan
kesehatan kerja SDM adalah terciptanya karyawan yang sehat jasmani
dan rohani dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang sehat akan memiliki
kemampuan yang tinggi untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya.
Oleh sebab itu perusahaan berkewajiban melakukan pemeliharaan kesehatan
karyawan agar tujuan perusahaan dapat dicapi bersama-sama. Ada beberapa macam
cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan SDM antara
lain:
a.
Penyediaan
poliklinik khusus milik perusahaan
b.
Penyediaan
dokter perusahaan
c.
Pemberian
asuransi kesehatan atau penggantian biaya pemeliharaan kesehatan.
2.5 Hubungan Industrial Pancasila
Menurut
Hasibuan dalam bukunya yang berjudul “Manajemen SDM”, hubungan industrial
pancasila adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan
jasa didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila
Pancasila dan UUD 1945, yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa
dan kebudayaan nasional Indonesia.
Berikut
adalah ciri-ciri khusus Hubungan Industrial Pancasila (HIP) antara lain:
1.
HIP
mengakui dan menyakini bahwa bekerja bukan hanya bertujuan untuk sekedar
mencari nafkah saja, akan tetapi sebagai pengabdian manusia kepada tuhannya,
kepada sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara.
2.
HIP
menganggap pekerja bukan hanya sekedar faktor produksi belaka, tetapi sebagai
manusia pribadi dengan segala harkat dan martabatnya. Karena itu perlakuan
pengusaha kepada pekerja bukan hanya dilihat dari segi kepentingan produksi
belaka, akan tetapi haruslah dilihat dalam rangka meningkatkan harkat dan
martabat manusia.
3.
HIP
melihat antara pekerja dan pengusaha bukanlah mempunyai kepentingan yang
bertentangan, akan tetapi mempunyai kepentingan yang sama yaitu kemampuan
perusahaan. Karena dengan perusahaan yang maju dan semua pihak akan dapat
meningkatkan kesejahteraan.
4.
Dalam
HIP setiap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha harus diselesaikan
dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilakukan secara
kekeluargaan. karena itu penggunaan tindakan penekanan dan aksi-aksi sepihak
seperti mogok, penutupan perusahaan dan lain-lain tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip Hubungan Industrial.
5.
Di
dalam pandangan HIP terdapat keseimbangan antara keseimbangan antara hak dan
kewajiban kedua belah pihak dalam perusahaan. Keseimbangan itu dicapai bukan
didasarkan atas perimbangan kekuatan, akan tetapi atas dasar rasa keadilan dan
kepatutan. Disamping itu juga HIP juga mempunyai pandangan bahwa hasil-hasil
perusahaan yang telah dicapai berdasarkan kerjasama antara pekerja dan
pengusaha harus dapat dinikmati secara adil dan merata sesuai dengan
pengorbanan masing-masing.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa Pemeliharaan adalah:suatu kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk menjaga karyawannya dan mempertahankan kondisi
fisik dan jiwa tenaga kerjanya dalam melakukan pekerjaannya. Pemeliharaan SDM
disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk mempertahankan
stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya dalam perusahaan. Untuk memelihara
stamina tenaga kerja maka perlu dilakukan usaha perlindungan fisik, jiwa dan
raga para karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan.
Adapun
beberapa metode yang dapat dilakukan oleh manajer antara lain dengan proses
komunikasi atau proses pemindahan pengertian, memberikan insentif baik dalam
bentuk positif dan negatif.
Selain
itu perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pegawainya dengan memberikan
bonus,fasilitas dan pelayanan kepada karyawannya. Dengan program kesejahteraan
tersebut,karyawan dapat memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya.
Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi,
disiplin, dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan sehingga labour turnover
relatif rendah.
3.2 Saran
sebagai mana tertera di
atas sebaiknya perusahaan dapat melaksanakan segala pemeliharaan karyawan
tersebut untuk kesejahteraan karyawan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2010. Manajemen Sumberdaya Manusia – Bab
X Pemeliharaan. Dalam:http://literaturekonomi.blogspot.com/2010/04/manajemen-sumberdaya-manusia-bab-x.html.
Anonim.
2013. Pemeliharaan Karyawan. Dalam: https://www.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/602791836398557D
Emje, Dewi Ayu. 2012. Makalah Pemeliharaan Tenaga
Kerja. Dalam: http://ayuwidigda.blogspot.com/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Fitridewi, Wuland. 2012. Pemeliharaan
Karyawan. Dalam:http://wulandwords.blogspot.com/2012/12/pemeliharaan-karyawan.html.
Rizqi, Ahmad Qoni’. 2012. Pemeliharaan Sumber
Daya Manusia. Dalam:http://arenamateribelajar.blogspot.com/2012/11/pemeliharaan-sumber-daya-manusia.html
Sadina, Laurents. 2012. Makalah Pemeliharaan
Tenaga Kerja (MSDM). Dalam:http://elyasonlineshop.blogspot.com/2012/02/makalah-pemeliharaan-tenaga-kerja-msdm.html.